BAB 2/3
SEJARAH EKONOMI INDONESIA
7.
Ekonomi
Indonesia Setiap Pemerintahan (Orde Lama, Orde Baru)
A.
Pemerintahan
Orde Lama (1945-1966)
Pada masa ini ditandai dengan
ketidakstabilan politik. Pada masa ini juga, pemerintahan juga diganggu oleh
encaman disintegrasi (seperti pemberontakan PRRI dan Permesta).
Periode 1945-1966 sistem ekonomi
yang diterapkan cenderung berorientasi Kapitalis-Liberal. Sistem ini merupakan
sisa-sisa sistem ekonomi yang diterapkan pemerintahan Belanda. Pada akhirnya di
awal kemerdekaan, Indonesia mengalami keadaan ekonomi yang sangat buruk. Antara
lain disebabkan oleh:
· Inflasi
yang sangat tinggi, disebabkan kerena beredarnya jenis mata uang yang tidak
terkendali. Pada masa itu pemerintahan Indonesia memberlakukan kebijakan tiga
mata uang yang berlaku di Indonesia, yaitu mata uang De Javashe Bank, mata uang
pemerintahan Hindia Belanda, dan mata uang Jepang.
· Adanya
blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup
perdagangan luar negri.
· Kas
negara kosong.
· Eksploitasi
besar-besaran di masa penjajahan.
B.
Pemerintahan
Orde Baru (1966-1998)
Pada masa ini pemerintah tidak
memilih sistem ekonomi Kapitalis-Liberal.. keberhasilan pengelolaan ekonomi
Orde Baru tidak bertahan lana. Penyebab kerusakan pengelolaan perekonomian
menurut Prof, Dr. Emil Salim adalah maraknya Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme
(KKN).
Untuk mengatasi keadaan ekonomi
yang kacau pada masa orde lama, pemerintah melakukan langkah-langkah,
diantaranya:
· Memperbaharui kebijakan ekonomi, keuangan, dan pembangunan. Kebijakan ini didasari oleh Ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966.
· MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni
program penyelamatan, program stabilisasi dan rehabilitasi.
Program pemerintah
diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional, terutama stabilisasi dan
rehabilitasi ekonomi. Stabilisasi ekonomi berarti mengendalikan inflasi agar
harga barang-barang tidak melonjak terus.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar