Minggu, 30 November 2014

Pembahasan Hukum Gossen

HUKUM GOSSEN

 Hermann Heinrich Gossen (Lahir: Duren, 7 September 1810. Meninggal: Keulen, 13 Februari 1858) adalah seorang ahli ekonomi berkebangsaan Jerman yang menjadi pelopor aliran "Batas Kepuasan" atau "Kepuasan Marginal". Selain itu, beliau juga menulis karya ilmiah yang berjudul Enwicklung der Gesetze des Menschlichen Verkers und die Darausfliessenden Regeln fuer Menschliches Handeln.
 Karya ilmiah tersebut merupakan pendahulu dari pemikiran-pemikiran yang dikembangkan oleh para pakar Neo-Klasik. Di antara pemikiran-pemikiran beliau, terdapat dua pemikiran dasar yang menonjol, yang dikenal dengan dua hukum Gossen yaitu Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
 Konsep yang perlu dikenali sebelum mempelajari hukum Gossen adalah konsep kegunaan total (total utility) dan kegunaan marginal (marginal utility). Kegunaan total adalah total kepuasan seorang individu yang diperoleh dari konsumsi suatu barang atau jasa dalam suatu periode waktu tertentu.
 Kegunaan total individu akan meningkat apabila jumlah yang dikonsumsi bertambah, tetapi pertambahan manfaatnya berkurang. Artinya setiap unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna marginal yang lebih kecil dibandingkan dengan unit sebelumnya, seiring dengan kejenuhan individu terhadap produk tersebut. Setiap individu akan mendapatkan kepuasan yang berbeda dalam mengonsumsi sejumlah barang yang sama. Dasar penilaian tersebut relatif, yaitu setiap individu bebas untuk memberikan penilaian atas suatu barang (subjektif). Perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh individu dalam mengonsumsi barang harus dibayar dengan suatu pembayaran untuk memperoleh barang tersebut.
Kegunaan marginal (marginal utility) merupakan peningkatan kepuasan seorang konsumen karena mengonsumsi satu unit tambahan barang atau jasa. Kebanyakan barang dan jasa memiliki kegunaan marginal yang terus menurun. Artinya, saat konsumsi suatu produk meningkat, nilai guna tambahan yang diperoleh dari tiap unit tambahan akan turun secara bertahap. Nah, dalam hal ini konsumen dikatakan mempunyai kepuasan marginal yang menurun ketika ia semakin merasa puas dengan mengonsumsi produk itu. Jadi, nilai guna marginallah yang menentukan apakah sesuatu barang itu mempunyai harga yang tinggi atau rendah. Hal ini akan diperjelas dalam hukum Gossen berikut.


HUKUM GOSSEN 1

Jika pemuasan keperluan terhadap suatu jenis benda tertentu dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan



 Berdasarkan bunyi Hukum Gossen 1, kita dapat mengetahui bahwa apabila seseorang melakukan kegiatan konsumsi terhadap suatu barang tertentu yang dikonsumsi secara terus menerus maka kepuasan dalam menggunakan barang tersebut akan berkurang. Atau dapat juga disebut rasa bosan untuk mengkonsumsi barang tersebut.

 Contoh Kasus Dari Hukum Gossel 1:
Pada hari Minggu pagi, Ilham melakukan aktivitas lari pagi. Ilham lari pagi menelusuri daerah diperkampungannya mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB. Pada saat akan mulai lari pagi, Ilham belum sarapan sehingga selesai lari pagi terasa sangat lapar. Setelah sampai dirumah, Ilham langsung pergi ke dapur dan mengambil satu mangkuk bubur ayam yang telah dihidangkan ibunya di meja makan. Karena rasa lapar yang sangat besar, maka Ilham memutuskan untuk mengambil satu mangkuk bubur ayam kembal. Setelah habis mangkuk kedua, ternyata rasa lapar masih dirasakan Ilham hingga akhirnya Ilham menghabiskan 5 mangkuk bubur ayam. Ketika makan bubur ayam,  mangkuk yang pertama tingkat kepuasan total yang dirasakan Ilham sebesar 30 util, mangkok ke-dua 45 util, mangkuk ke-tiga naik menjadi 55 util, namun pada mangkuk yang ke-empat tingkat kenikmatannya berkurang menjadi 50 util, dan mangkok yang terakhir 40 util.

PEMBAHASAN:
Bubur Ayam
Total Utility (TU)
Marginal Utility (MU)
1 Mangkuk
30
30
2 Mangkuk
45
15
3 Mangkuk
55
10
4 Mangkuk
50
-5
5 Mangkuk
40
-10

Nilai Marginal Utility dapat dihitung dengan rumus
MU = TU(n) – TU(n-1). Secara teknis perhitungannya sebagai berikut:
MU bubur ayam mangkuk-1 = 30 - 0 = 30
MU bubur ayam mangkuk-2 = 45 – 30 = 15
MU bubur ayam mangkuk-3 = 44 – 45 = 10
MU bubur ayam mangkuk-4 = 50 – 55 = -5
MU bubur ayam mangkuk-5 = 40 – 50 = -10



Dalam Kurva tersebut terlihat bahwa adanya peningkatan kepuasan total hingga pada titik puncaknya yaitu 55 util, setelah mencapai titik puncak terjadi tingkat penurunan kepuasan akibat penambahan makan bubur ayam.


HUKUM GOSSEN 2
Manusia akan berusaha memenuhi bermacam-macam kebutuhannya sedapat-dapatnya sampai pada tingkat intensitas yang sama

 Dalam kehidupan sehari-hari, setiap konsumen selalu mencoba mencapai utilitas maksimum dari berbagai jenis barang yang dikonsumsinya. Seandainya harga tiap barang adalah sama, utilitas akan mencapai maksimum pada saat utilitas marginal dari setiap barang adalah sama.

Contoh Kasus:
Barang yag dikonsumsi Fatimah memiliki harga yang berbeda-beda yaitu barang X harga per unit Rp 500,00, barang Y harga per unit Rp 5.000,dan harga barang Z harga per unit Rp 10.000. Utilitas maksimum akan dicapai oleh Fatimah jika setiap unit barang memberikan utilitas marjinal yang sama untuk setiap rupiah yang dibelanjakan. Kondisi tersebut tercapai pada saat nilai MU barang X adalah 5, nilai MU barang Y adalah 50, dan nilai MU barang Z adalah 100.

Dengan demikian, untuk mencapai utilitas maksimum dari berbagai barang yang dikonsumsi, seseorang harus mengatur konsumsinya sedemikian rupa sehingga setiap unit barang memberikan utilitas marginal yang sama untuk setiap rupiah yang dibelanjakan.


Sumber:


Sabtu, 08 November 2014

Tugas SoftSkill Pengantar Bisnis

MusiKita Pratama

Musik, siapa yang tidak mengenal dan mengetahui apa itu musik. Pada zaman yang semakin modern ini musik merupakan salah satu cara untuk meluapkan ekspresi atau bahkan emosi tiap umat manusia. Semua orang pasti menyukai dan menikmati musik. Tentunya dengan selara yang berbeda. Mulai dari anak-anak hingga orang yang sudah lanjut usia pasti menikmati musik. Melihat perkembangan musik di masyarakat, saya menjadi terinspirasi untuk terjun ke dunia yang penuh inspirasi ini dengan mendirikan suatu perusahaan rekaman. Dengan perusahaan yang akan saya beri nama MusikIndo Pratama. Perusahaan yang saya bangun ini tidak hanya menawarkan untuk rekaman saja, tetapi juga menawarkan kelas-kelas musik. Seperti halnya saya akan membuka beberapa kelas musik seperti kelas piano, vocal, gitar, dan drum. Diharapkan dengan saya membuka perusahaan yang bergerak di bidang musik ini saya dapat mempermudah setiap individu agar dapat menyalurkan hobby dan bakatnya dalam bidang musik agar saya dapat ‘melahirkan’ musisi yang profesional dan berkelas.

Visi:
Menjadi perusahan musik yang dikenal di dalam dan di luar negri.
Misi:
1.      Menciptakan musisi-musisi Indonesia yang berkelas dan profesional.

2.      Agar hidup setiap individu menjadi berwarna karena bisa menikmati musik yang sesuai seleranya.


STRUKTUR ORGANISASI
Penjelasan Tugas:
1.      Direktur
Tugas-tugasnya
a.      Menyusun program dan prosedur ynag dibuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.      Mengawasi dan mengarahkan semua kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
2.      Manager Personalia dan Umum
Bertanggung jawab terhadap hal-hal kepegawaian berdasarkan atas peraturan-peraturan dan ketentuan perusahaan. Selain itu menangani juga:
a.      Menagggulangi keluhan dan keresahan karyawan.
b.      Menyeleksi, merekrut karyawan baru dan mempersiapkannya pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
c.      Mengusahakan dan mempertahankan suasana gairah kerja yang baik.
d.      Mengadakan perbaikan lingkungan kerja dan mengadakan bimbingan kerja kepada karyawan.
3.      Manager Keuangan dan Akuntansi
Bertanggung jawab terhadap rumusan dan pelaksanaan kebutuhan keuangan perusahaan. Tugasnya:
a.      Mengatur pelaksanaan kebutuhan keuangan perusahaan.
b.      Menghitung dan menyelesaikan segala jenis pajak.
c.      Memeriksa laporan keuangan perusahaan.
Manager Keuangan dan Akintansi membawahi bagian-bagian:
a.      Bagian Akuntansi
1)     Mencatat semua transaksi yang terjadi.
2)     Membuat laporan yang diserahkan ke Manager Keuangan dan Akuntansi.
b.      Bagian Kasir
Kasir menangani pengeluaran dan penerimaan dalam bentuk tunai dan kredit yang sudah diotorisasi oleh Manager Keuangan dan Akuntansi.
4.      Manager Pemasaran
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan sehari-hari dalam memasarkan produksinya. Manager Pemasaran membawahi bagian-bagian:
a.      Bagian Pembelian
Tugas-tugasnya:
1)     Mengadakan pembelian bahan baku.
2)     Memberikan informasi kepada pimpinan tentang perkembangan harga yang dibutuhkan.
b.      Bagian Penjualan
Tugas-tugasnya:
1)     Bertugas dalam penerimaan dan pengiriman order.
c.      Bagian Gudang Jadi
Tugas-tugasnya:
1)     Menyimpan produk yang siap dipasarkan.
2)     Mencatat barang yang masuk dan keluar.
3)     Membuat kartu gudang.
d.      Bagian Promosi
Tugas-tugasnya:
1)     Melakukan promosi atas produk baru perusahaan kepada masyarakat.
2)     Mengunjungi pelanggan untuk menawarkan produk baru perusahaan.
5.      Manager Teknik dan Produksi
Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi dan mutu produksi.

Manager produksi membawahi bagian-bagian:
a.      Bagian Produksi
Tugas-tugasnya:
1)     Mengatur kebutuhan dalambidang produksi.
2)     Bertanggung jawab atas kelancaran produksi.
3)     Membantu bagian akuntansi dalam mensuplai data mengenai perhitungan harga pokok pruduksi.
b.      Bagian Teknik Penunjang
Tugas-tugasnya:
Melakukan pemeliharaan dan raparasi terhadap mesin produksi.